DAMPAK PEMBANGUNAN ENERGI LISTRIK ( PANAS BUMI ) DARI SEGI EKONOMI
DAMPAK PEMBANGUNAN ENERGI LISRTIK ( PANAS BUMI ) DARI SEGI EKONOMI
Pengertian Energi panas bumi (atau energi geothermal) adalah merupakan sesuatu yang menunjukkan sumber energi yang relatif ramah lingkungan karena berasal dari panas dalam bumi. Air yang dipompa ke dalam bumi oleh manusia atau sebab-sebab alami (hujan) dikumpulkan ke permukaan bumi dalam bentuk uap, yang bisa digunakan untuk menggerakkan turbin-turbin untuk memproduksi listrik.
Biaya eksplorasi dan juga biaya modal pembangkit listrik geotermal lebih tinggi dibandinkan pembangkit-pembangkit listrik lain yang menggunakan bahan bakar fosil. Namun, setelah mulai beroperasi, biaaya produksinya rendah dibandingkan dengan pembangkit-pembangkit listrik berbahan bakar fosil.
Pembangkit listrik tenaga panas bumi tidak memerlukan bahan bakar, karena itu tidak terpengaruh gejolak harga bahan bakar. Namun biaya modal cenderung tinggi. Pengeboran menyumbang lebih dari setengah biaya keseluruhan, dan eksplorasi terhadap sumber panas bumi yang dalam akan menambah risiko yang cukup besar.
Sepasang sumur pembangkit biasa di Nevada yang dapat mebangkitkan 4.5 MW listrik memerlukan biaya sekitar 10 juta dolar untuk pengeboran, dengan tingkat kegagalan 20%. Secara keseluruhan, biaya pembangunan pembangkit listrik tenaga panas bumi dan pengeboran sumur berkisar antara 2-5 juta euro per MW kapasitas, sedangkan biaya energi rata-rata-nya berkisar antara 0,04-0,10 euro per kWh. Sistem panas bumi yang ditingkatkan cenderung berada di sisi tertinggi dari kisaran tersebut, dengan biaya modal di atas 4 juta dolar per MW dan biaya energi rata-rata diatas 0,054 dolar per kWh pada tahun 2007.
Listrik panas bumi sangat skalabel: pembangkit kecil dapat menyediakan listrik untuk sebuah pedesaan, meski dapat membutuhkan modal tinggi.
• Referensi
https://indo.wiki/content/pembangkit%20listrik%20tenaga%20panas%20bumi/Ekonomi.html
https://artikelkeren.com/jelaskan-kelebihan-dan-kekurangan-energi-panas-bumi.html
Comments
Post a Comment